Jakarta – Kepengurusan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) periode 2023-2028 akhirnya dilantik dengan Khairul Mahalli sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) di Jakarta, Jumat 11 Oktober 2024.
Pelantikan tersebut dikukuhkan oleh Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Handoyo Budhisedjati dan disaksikan oleh Ketua Dewan Pembina Formas Hashim Djojohadikusumo.
Formas sendiri dibentuk untuk mengawal program kerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI mendatang.
“Alhamdulillah dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa berkah hari Jumat, kepengurusan Asdeki dikukuhkan dan dilantik ketua Formas Handoyo dan disaksikan dewan Pembina Formas Hashim Djojohadikusumo, ini Langkah kita menuju Indonesia emas,” kata Ketua Umum DPP Asdeki Khairul Mahalli melalui keterangan persnya, Senin (14/10).
Asdeki yang merupakan himpunan para pelaku usaha dan perusahaan depo kontainer seluruh Indonesia, menurut Mahalli memiliki peran penting dalam membantu agar logistik Indonesia memiliki daya saing dengan negara tetangga dan dunia Internasional.
“Ini momentum menyongsong kabinet baru yang akan dilantiknya bapak Presiden (Prabowo Subianto), maka Asdeki akan berkiprah baik di dalam dan diluar negeri sesuai dengan visi dan misinya,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Hashim Djojohadikusumo berpesan agar Asdeki terus berkontribusi positif untuk perekonomian Indonesia terutama untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) guna meningkatkan ekspor dan impor.
“Ekspor dan Impor harus tersebut ditingkatkan untuk menjaga surplus perekonomian, maka depo kontainer kita harapkan profesional dalam SDM hingga teknologi. Semua berjalan dengan baik,” katanya.
Sementara itu Dewan Pembina Asdeki Ir Evie FMK berharap dengan pelantikan tersebut Asdeki bisa lebih eksis untuk membantu pemerintahan Prabowo-Gibran dalam meningkatkan perekonomian RI.
“Ekspor dan impor harus kita tingkatkan, terutama dalam sertifikasi halal. Ini harus kita optimalkan, karena kan Indonesia negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Industri halal kita harus jadi terdepan dan mendapat kepercayaan internasional,” katanya.
Latar Belakang Asdeki
Mahalli menjelaskan bahwa Asdeki atau Asosiasi Depo Kontainer Indonesia yang keberadaannya berada dibawah binaan Kementerian Perhubungan sebagai mitra strategis menjembatani kepentingan antara pemerintah dengan perusahaan depo kontainer.
Berdasarkan Permenhub No.59 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Terkait dengan Angkutan di Perairan, Usaha Depo Peti Kemas merupakan kegiatan usaha yang meliputi penyimpanan, penumpukan, membersihkan, dan memperbaiki peti kemas serta kegiatan lain yang berkaitan dengan pengurusan peti kemas. Fasilitas depo peti kemas memiliki peran vital untuk mendukung efisiensi tata kelola serta tata niaga dalam sistem logistik nasional (Sislognas).
Keberadaan ASDEKI diawali dengan terbentuknya Asosiasi Depo Kontainer di 4 wilayah pelabuhan besar di Indonesia (DKI Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Deklarasi di Jakarta pada 11 September 2017. Musyawarah Nasional pertama diselenggarakan di Medan pada 22 Agustus 2008, diresmikan oleh perwakilan Menteri Perhubungan.
Saat ini, ASDEKI hadir di 9 provinsi di Indonesia dengan jumlah Perusahaan sebanyak 123, Dengan jumlah tersebut sudah menguasai lebih dari 75% pergerakan kontainer di Indonesia terutama di pelabuhan besar.