ASDEKI.org – Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia Bersatu (SPPI Bersatu) berfungsi sebagai wadah bagi para pekerja PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo (Persero) dan secara konsisten menunjukkan kematangan dalam berorganisasi serta kepedulian terhadap Pelindo.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) SPPI Bersatu yang dilantik pada 24 Februari 2025 di Ciawi, segera melanjutkan agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-1 pada 24-25 Februari 2025 di Ciawi, Bogor.
Dalam Rakernas Ke-1 yang dilaksanakan dengan semangat sederhana dan efisien, para pengurus DPP SPPI Bersatu dari berbagai daerah di Indonesia terlibat dalam diskusi konstruktif untuk merumuskan isu-isu strategis yang berkaitan dengan kepentingan pekerja dan perusahaan.
Ketua Umum SPPI Bersatu, Dodi Nurdiana, menekankan bahwa Rakernas ini merupakan momen penting untuk membahas isu strategis dan merumuskan program bagi seluruh pekerja di Indonesia serta perusahaan.
Dodi menyatakan, “Pengelolaan isu strategis dan perumusan program harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan keberlangsungan perusahaan di masa depan.”
Ia juga menyoroti rencana penggabungan Pelni dan ASDP ke dalam Pelindo, menegaskan bahwa SPPI Bersatu akan terus memantau kebijakan tersebut, dan saat ini menilai bahwa rencana penggabungan belum tepat karena Pelindo masih dalam proses perbaikan pasca-merger terkait harmonisasi kesejahteraan pekerja.
Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia Bersatu (SPPI Bersatu) berperan sebagai organisasi yang mewadahi para pekerja PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo (Persero) dan secara konsisten menunjukkan kematangan dalam berorganisasi serta kepedulian terhadap Pelindo.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) SPPI Bersatu yang dilantik pada 24 Februari 2025 di Ciawi, langsung melanjutkan agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-1 pada 24-25 Februari 2025 di Ciawi, Bogor.
Rakernas Ke-1 dilaksanakan dengan semangat sederhana dan efisien, di mana para pengurus DPP SP.