ASDEKI.org – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, telah mengirimkan surat kepada Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Utara untuk meminta bantuan dalam memfasilitasi pengiriman barang milik investor ke Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Sabang, yang saat ini masih terhambat di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara.
Iskandar Zulkarnaen, Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), yang dihubungi dari Banda Aceh pada hari Jumat (28/2), mengonfirmasi adanya surat dari wakil gubernur Aceh kepada Kanwil Bea Cukai Sumut tersebut, yang berkaitan dengan barang investor yang telah tertahan selama hampir 30 hari di Belawan.
“Barang tersebut kini telah tertahan di Belawan selama sekitar 30 hari, dan kami berharap pihak pelaksana di Belawan, dalam hal ini Bea Cukai, dapat mempermudah prosesnya,” ungkap Iskandar Zulkarnaen seperti yang dilaporkan Antara.
Surat dari Wagub Aceh Fadhlullah, yang bertanggal 25 Februari 2025 dan bernomor 500.16/2107, ditujukan kepada Kepala Kanwil Bea Cukai Sumut, meminta kemudahan dalam investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Sabang.
Surat ini dikeluarkan oleh Pemerintah Aceh sebagai tanggapan atas surat dari Chairman Halal International (China Hong Kong Macau) Limited, yang merupakan investor, pada 19 Februari 2025. Surat tersebut berisi permohonan mendesak untuk mendapatkan fasilitasi dan dukungan dalam menyelesaikan masalah kritis terkait pengiriman logistik pertama melalui Pelabuhan Belawan menuju Sabang.
Chairman Halal International adalah investor yang telah menjalin kerja sama dengan BPKS Sabang dan PT Pembangunan Sabang Mandiri (BUMD Pemkot Sabang).
Dalam surat tersebut, Pemprov Aceh menyatakan bahwa proses pengiriman barang oleh Halal International menuju KPBPB Sabang melalui Pelabuhan Belawan mengalami kendala.
Kendala yang dihadapi adalah dua kontainer barang milik investor yang masih tertahan di Pelabuhan Belawan sejak 30 Januari 2025, disebabkan oleh tidak tersedianya jalur transportasi laut dari Pelabuhan Belawan menuju Sabang.
Pemerintah Aceh mengharapkan bantuan Kanwil Bea Cukai Sumut agar menyampaikan kepada Bea Cukai Belawan untuk memberikan fasilitas kemudahan bagi proses angkut lanjut dari pelabuhan Belawan ke KPBPB Sabang melalui jalur darat (menggunakan truk) dengan mekanisme pengawasan langsung oleh Bea Cukai selama proses berlangsung.
Mengingat, investasi ini penting terhadap pengembangan ekonomi Sabang serta untuk memberikan kepastian kepada para investor.
Pada surat tersebut juga disampaikan bahwa keberhasilan proyek ini akan menjadi model bagi investasi selanjutnya dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan nasional. Karena itu, sangat diharapkan dukungan dan fasilitasi dari Bea Cukai Sumatera Utara untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi.
Iskandar menjelaskan bahwa investor tersebut telah membayar sewa untuk memakai lantai dua gedung di kawasan pelabuhan Balohan Sabang. Barang yang tertahan itu rencananya bakal ditempatkan di sana.
“Sudah ada kontrak dengan kami sejak Agustus 2024 lalu, mau memanfaatkan pelabuhan Balohan lantai dua untuk memasarkan barangnya. Sudah disewa sekitar Rp800 juta untuk setahun, sudah disiapkan infrastrukturnya juga,” ujarnya.
Iskandar menyampaikan, perihal pengiriman barang dua kontainer dengan seratusan jenis seperti kosmetik dan lainnya itu, mereka juga sudah membicarakan hal tersebut dengan berbagai pihak terkait. Prosesnya sudah diselesaikan.
Barang itu, bergerak dari Hongkong ke Singapura, selanjutnya Pulau Pinang dan tiba ke Belawan. Dari Belawan rencananya angkut lanjut menggunakan jalur darat. Karena, tidak mungkin dilanjutkan via laut mengingat barangnya sedikit, dan biayanya mahal.
“Jadi alternatifnya adalah menggunakan jalur darat. Sebenarnya ini bisa dimudahkan. Ini salah satu peluang untuk membuka investasi di Sabang,” kata Iskandar.
